Kamis, 07 Februari 2013

Microsoft Akan Menyaingi Apple




Surface Yang Di Gentar-gentirkan Microsoft

Chief Executive Microsoft  Steve Ballmer memberikan sinyal baik perkembangan perusahaan yang dipimpinnya.

Menurut Ballmer, Microsoft kini tak hanya menjadi perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia, tapi telah melangkah menyaingi Apple Inc dengan ekspansi produk (hardware) dan layanan online.

Berdasarkan pernyataan pada laporan tahunan yang dipublikasikan kepada para pemegang saham pada Selasa, Ballmer mengindikasikan Microsoft akhirnya memulai ekspansi produk dengan membuat ponsel pintar, tablet Surface, dan menjadi pendominasi pasar alat permainan dengan Xbox.

"Akan ada saatnya ketika kami membuat alat-alat spesifik untuk tujuan spesifik pula, seperti yang telah kami lakukan dengan Xbox dan baru-baru ini kami juga mengumumkan akan meluncurkan Microsoft Surface," tulis Ballmer.

Langkah Microsoft ini memang seperti mengikuti jejak Apple Inc yang telah lebih dulu sukses dengan produk iPhone dan iPad. Apple berhasil menunjukkan integrasi kuat antara perangkat lunak berkualitas tinggi dengan perangkat keras yang membuat perangkat keras Windows tersingkir.

Namun, meskipun akan memperluas produksi perusahaan mereka, Ballmer yang menggantikan Bill Gates menjadi CEO pada 2000 mengungkapkan, perusahannya akan terus bekerja sama dengan perusahaan perangkat keras seperti Dell Inc, Samsung dan HTC. Namun, Ballmer menegaskan bahwa peran Microsoft saat ini telah berubah.

"Hal ini memiliki dampak besar terhadap cara kami mengelola perusahaan, bagaimana kami mendapatkan pengalaman-pengalaman baru, dan bagaimana kami mengeluarkan produk untuk pasar konsumen dan keperluan bisnis," tambah Ballmer. 

Sebelumnya, Microsoft juga telah mendapatkan penghasilan dari jasa penyediaan layanan online, seperti menyediakan akses untuk server (cloud computing). Microsoft juga menyediakan versi situs dari aplikasi Office. Namun, penekanan baru Ballmer menunjukkan adanya percepatan dari model bisnis tradisional Microsoft yang hanya menjual perangkat lunak.

"Ini adalah langkah signifikan, apa yang kami lakukan dan bagaimana kami melihat diri kami, sebagai perusahaan layanan dan perangkat," pungkas Ballmer.

Meskipun demikian, seperti dikutip dari Reuters, dalam laporan tahunan Microsoft yang banyak dipengaruhi masalah dengan pemerintah dan pertemuan para pemegang saham, menunjukkan Ballmer mendapatkan bonus lebih rendah daripada tahun lalu, sebagian akibat penjualan Windows yang biasa-biasa saja dan kegagalan Balmer meyakinkan konsumen Eropa terhadap browser pilihan Microsoft.

Bahkan gaji Ballmer terhitung rendah sebagai gaji seorang CEO di AS, yakni 685 ribu dolar AS. Ini adalah tahun ketiga, berturut-turut, Ballmer tidak mendapatkan bonus maksimal.

Dalam laporan tersebut juga disebutkan, komite konpensasi Microsoft mengungkapkan ada tiga persen penurunan dari penjualan Windows selama satu tahun belakangan. Penyebabnya, Windows gagal menyediakan pilihan browser bagi pasar Eropa, padahal hal tersebut sudah disepakati pada 2009 oleh Komisi Eropa.

Kegagalan Microsoft untuk menyediakan pilihan browser bagi konsumen Eropa merupakan kejadian yang memalukan. Akibatnya, saat ini Microsoft masih menghadapi investigasi lanjutan, kata Reuters melaporkan.

0 komentar:

Posting Komentar